Minggu – 28 September 2025
Kabar Rakyat Nasional.id, Bengkulu – Upaya Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu dalam membongkar dugaan korupsi tambang batubara yang merugikan negara lebih dari Rp500 miliar kian menunjukkan hasil.
Setelah sebelumnya menyita satu unit SPBU di Desa Lubuk Sahung, Kabupaten Seluma, kini penyidik Pidana Khusus Kejati kembali bergerak menyapu aset lain milik tersangka utama.
Dua bidang lahan strategis berhasil diamankan. Pertama, sebidang tanah seluas 1.995 meter persegi di Kelurahan Bentiring, Kecamatan Muara Bangkahulu, atas nama Saskya Hussy.
Kedua, tanah lebih luas lagi, mencapai 10.786 meter persegi, berlokasi di Kelurahan Pematang Gubernur, juga di Kecamatan Muara Bangkahulu, atas nama Bebby Hussy.
Plh Kasi Penkum Kejati Bengkulu, Deni Agustian, membenarkan langkah ini. “Penyitaan ke-2 aset bidang lahan tersebut masih dalam rangkaian proses penyidikan dan pemulihan kerugian keuangan negara kasus dugaan korupsi tambang batubara yang mencapai lebih dari Rp500 miliar,” jelasnya, Minggu (28/9/25).
Deni menegaskan, rangkaian penyitaan bukan semata untuk formalitas, melainkan bagian dari strategi hukum agar tidak ada upaya pengalihan maupun penyalahgunaan aset yang diduga kuat berkaitan dengan perkara besar ini.
Penyitaan aset keluarga Hussy menegaskan bahwa dugaan praktik korupsi tambang batubara tidak hanya mengalir ke rekening semu.
Melainkan sudah diwujudkan dalam bentuk aset nyata bernilai tinggi, dari SPBU hingga lahan ribuan meter di lokasi strategis.
Kini publik Bengkulu menanti, apakah langkah penyitaan ini akan terus berlanjut hingga benar-benar mampu menutup kerugian negara yang nilainya fantastis.
Satu hal pasti, jejak kekayaan keluarga Hussy satu per satu mulai terkuak, seiring keberanian Kejati menyapu aset-aset mereka. (SR)
