Home / Nasional / Sumatera Utara / Penanggulangan Bencana di Kabupaten Langkat: Antara Kesiapsiagaan dan Tanggung Jawab Bersama

Penanggulangan Bencana di Kabupaten Langkat: Antara Kesiapsiagaan dan Tanggung Jawab Bersama

24 Oktober 2025
Kabar Rakyat Nasional.id Langkat – Sumatera Utara

Kabupaten Langkat kembali memasuki musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi geografis yang sebagian besar terdiri dari dataran rendah, aliran sungai besar seperti Sungai Wampu, Sungai Batang Serangan, Sungai Lepan, Sungai Besitang, serta daerah perbukitan di bagian hulu, menjadikan wilayah ini rawan terhadap berbagai bencana alam — terutama banjir, angin kencang, serta pohon tumbang.

Dalam beberapa tahun terakhir, kejadian banjir di Kecamatan Stabat, Hinai, Tanjungpura, Babalan, Sei. Lepan dan Pangkalan Susu, kerap menjadi peringatan bahwa penanggulangan bencana tidak cukup hanya bersifat reaktif. Ketika air sudah menggenangi rumah-rumah warga, barulah upaya evakuasi dan bantuan logistik dilakukan. Padahal, langkah pencegahan dan mitigasi semestinya menjadi prioritas utama.

Langkat Rawan, Perlu Sistem Kesiapsiagaan yang Terpadu

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat telah menetapkan beberapa kawasan rawan banjir dan longsor. Namun, kenyataannya di lapangan, masih banyak warga yang belum memahami pentingnya kesiapsiagaan bencana di tingkat keluarga dan komunitas.
Pohon-pohon besar yang tumbuh di tepi jalan dan pemukiman sering kali tidak dirawat dengan baik. Ketika angin kencang datang, tak jarang pohon tumbang menimpa rumah warga atau menghalangi akses jalan utama. Kondisi ini diperparah oleh drainase yang tidak berfungsi optimal akibat tumpukan sampah dan sedimentasi.

Untuk itu, mitigasi bencana harus dimulai dari hal kecil dan nyata, seperti:

  1. Pembersihan saluran air secara berkala oleh masyarakat bersama perangkat desa/kelurahan dan Dinas lingkungan Hidup serta Dinas PUTR
  2. Pemangkasan pohon-pohon tua atau berisiko tumbang oleh Dinas Lingkungan Hidup.
  3. Sosialisasi rutin tentang kesiapsiagaan bencana oleh BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan.

Peran Pemerintah dan Masyarakat: Satu Kesatuan Tanggung Jawab

Bupati Langkat, H. Syah Afandin, S.H., memiliki tantangan besar dalam memastikan sistem penanggulangan bencana berjalan efektif. Pemerintah daerah harus memperkuat sinergi antar instansi. Untuk itu Bupati Langkat mengeluarkan Surat Instruksi Nomor : 300.2-1866/BPBD/2025, tanggal 8-10-2025, tentang Peringatan Dini dan Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah di Kabupaten Langkat tahun 2025.
Menginstruksikan kepada Perangkat Daerah terkait, Camat, Kades dan Lurah untuk meningkatkan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan koordinasi berjenjang dengan Pemerintah Kabupaten, instansi vertikal dan pihak terkait lainnya, melakukan identifikasi bencana dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor, terutama yang berada di kawasan resiko tinggi, yaitu daerah sungai hulu menuju hilir serta lereng dan tebing.

Namun tanggung jawab tidak semata di pundak pemerintah. Kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, dan ikut serta dalam kegiatan kebersihan menjadi bagian penting dari penanggulangan bencana yang berkelanjutan.

Harapan: Dari Darurat Menuju Ketangguhan

Langkat memiliki potensi alam besar yang seharusnya menjadi berkah, bukan ancaman. Dengan curah hujan yang tinggi, wilayah ini seharusnya bisa mengembangkan konsep ekologi tangguh — misalnya dengan memperbanyak menanam pohon bambu atau tanaman pertanian tahunan (bukan kepala sawit) dipinggir sungai untuk memperkuat tanggul sungai, dan membuat sistem peringatan dini di daerah rawan banjir.

Penanggulangan bencana bukan sekadar urusan teknis, tetapi juga soal kepedulian sosial dan keberlanjutan hidup bersama. Bila pemerintah dan masyarakat berjalan seirama, Langkat dapat bertransformasi dari daerah rawan menjadi daerah tangguh bencana, yang siap menghadapi musim hujan tanpa harus selalu diliputi rasa cemas.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *