09 Desember 2025
KabarRakyatNasional.id Langkat – Sumatera Utara.
Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 9 Desember, kembali datang, namun bagi Kabupaten Langkat, peringatan ini bukan sekadar seremoni global, melainkan cermin pahit yang memantulkan sejarah kelam daerah ini. Langkat telah berkali-kali menjadi contoh nyata bagaimana korupsi tidak pernah dilakukan sendirian. Ia tumbuh sebagai jaringan, berlapis-lapis, melibatkan pemimpin, keluarga, kroni, hingga pejabat teknis di bawahnya.
Kita belum lupa bagaimana seorang Bupati Langkat sebelumnya, bersama keluarga dan lingkaran dekatnya, terseret kasus besar yang membuka mata publik, kekuasaan telah berubah menjadi kerajaan gelap. Korupsi bukan dilakukan oleh individu tunggal, tetapi oleh ekosistem yang saling melindungi, saling mengamankan, dan saling menikmati keuntungan dari uang rakyat.
Kini, kasus korupsi terbaru, pengadaan smartboard bernilai hampir Rp 50 miliar, kembali menegaskan pola yang sama. Kepala Dinas, pejabat kepala seksi dan pihak-pihak lain yang terlibat menunjukkan bahwa korupsi di Langkat bukan sekadar salah langkah individu, melainkan bagian dari tradisi buruk yang dibiarkan tumbuh bertahun-tahun.
Semua ini membuktikan satu hal penting,
korupsi adalah kejahatan sistemik, bukan tindakan tunggal.
Ia lahir dari relasi kekuasaan yang tidak diawasi, dari struktur birokrasi yang tunduk pada elit, dari budaya takut dan diam yang membuat para bawahan ikut arus, dan dari masyarakat yang disuguhi pencitraan seolah semua baik-baik saja.
Hari Antikorupsi seharusnya menggugah kita untuk memutus rantai busuk ini. Langkat tidak akan pernah bersih jika hanya menangkap “pelaksana teknis” tetapi membiarkan aktor-aktor besar di balik layar. Tidak akan berubah jika yang tersentuh hanya daun, bukan “batang dan akar” kekuasaannya.
Penegak hukum harus berani menggali lebih dalam, tanpa tebang pilih, tanpa intimidasi jabatan, tanpa peta kekuasaan yang membatasi.
Dan rakyat Langkat harus lebih berani bersuara. Karena selama korupsi dibiarkan menjadi budaya, pembangunan hanya akan jadi ilusi, dan masa depan daerah ini akan terus digadaikan oleh orang-orang yang menjadikan kekuasaan sebagai ladang jarahan.
Langkat berhak sembuh. Tetapi kesembuhan hanya dimulai dari kejujuran dan keberanian membongkar semua yang busuk hingga ke akar-akarnya.












