Home / Nasional / Sumatera Utara / Hangatnya Kepedulian di Tengah Keterbatasan : Dinas Sosial Langkat Dorong Program Permakanan Lansia dan Disabilitas.

Hangatnya Kepedulian di Tengah Keterbatasan : Dinas Sosial Langkat Dorong Program Permakanan Lansia dan Disabilitas.

30 Oktober 2025
KabarRakyatNasional.id Langkat – Sumatera Utara.

Setiap pagi, aroma masakan sederhana menyeruak dari dapur-dapur kecil di sejumlah kecamatan di Kabupaten Langkat. Di balik kesibukan itu, sekelompok warga yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat (Pokmas) tengah menyiapkan makanan untuk para lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas penerima manfaat Program Permakanan Kemensos RI.

Program ini menjadi wujud nyata kehadiran negara bagi warga yang hidup dalam kesunyian, kemiskinan, dan keterbatasan. Melalui sentuhan tangan Pokmas, setiap porsi nasi dan lauk pauk bergizi diantar ke rumah-rumah penerima manfaat — tak hanya sebagai santapan, tetapi juga sebagai ungkapan kasih dan perhatian sosial.

Pokmas Jadi Ujung Tombak di Lapangan

Di Kabupaten Langkat, program ini dikelola langsung oleh Pokmas di setiap kecamatan.
Mereka menyiapkan dapur sosial, memasak, mengemas, dan mengantarkan makanan ke penerima manfaat setiap hari.
Namun di balik kerja tulus itu, tak sedikit tantangan yang mereka hadapi — terutama karena kondisi geografis Langkat yang luas dan beragam.

Beberapa desa berada jauh di pedalaman, sebagian lagi di daerah pesisir atau perbukitan. Akses jalan yang rusak, jarak antar rumah yang berjauhan, serta cuaca yang tidak menentu sering kali menjadi kendala dalam pengantaran makanan.

Peran Dinas Sosial Langkat : Dorong Keberlanjutan dan Perluasan

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Langkat, Taufik Rieza S.STP. MAP saat ditemui di Kantornya, Kamis, 30/10/2025, mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong agar program ini tidak hanya berlanjut, tetapi juga diperluas.
Menurutnya, meski kuota penerima manfaat yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial RI masih terbatas, saat ini, Lansia penerima manfaat sebanyak 439 orang dan Disabilitas 419 orang, namun semangat kepedulian masyarakat di lapangan tetap tinggi.
“Kami menyadari dari ribuan Lansia dan Disabilitas yang ada, baru sebagian yang menerima manfaat program ini. Namun kami terus berupaya dan berharap agar jumlahnya bisa bertambah, kami hanya bisa mengusulkan”, ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa program permakanan ini sangat penting karena menyentuh langsung kebutuhan dasar warga miskin ekstrem, terutama di daerah-daerah terpencil yang minim perhatian.

Koordinator PKH : Perlu Pendataan Ulang

Sementara itu di tempat terpisah, Koordinator Kabupaten Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos di Langkat, Ahmad Pian, menyoroti pentingnya pembaruan data penerima manfaat agar program semakin tepat sasaran.
” kami berharap Pemerintah Desa dan Kelurahan untuk melakukan pendataan ulang bagi Lansia dan penyandang Disabilitas yang belum masuk data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)”, katanya.

Menurutnya, masih banyak warga yang sebenarnya berhak namun belum terdata. Hal ini membuat mereka belum dapat diusulkan sebagai penerima manfaat program permakanan.

Menurut Ahmad Pian, anggaran untuk program Permakanan Lansia dan penyandang Disabilitas yang disalurkan oleh Kemensos per orangnya sebanyak 30 ribu sehari untuk 2 kali makan, yang langsung diterima dan dimanfaatkan oleh Pokmas.

Kolaborasi dan Harapan

Meski banyak keterbatasan, kolaborasi antara Kemensos, Dinas Sosial Langkat, Pokmas, pemerintah Kecamatan dan desa menjadi kunci keberhasilan program ini.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memperjuangkan tambahan kuota, memperkuat pendataan, serta memberikan pembinaan kepada Pokmas agar kualitas layanan semakin baik.

Program Permakanan Lansia dan Disabilitas di Kabupaten Langkat mengajarkan bahwa keadaban sebuah bangsa diukur dari caranya memperlakukan yang lemah.
Meski menghadapi keterbatasan anggaran, kuota, dan kondisi geografis, semangat para relawan Pokmas dan komitmen pemerintah daerah melalui Dinas Sosial dan Koordinator PKH Kabupaten Langkat menjadikan program ini lebih dari sekadar bantuan — ia adalah perjalanan panjang kemanusiaan yang tak mengenal lelah.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *