Home / Pendidikan / Sumpah Pemuda dan Ruh Pendidikan: Dinas Pendidikan Cianjur Ajak Kebangkitan Jiwa Sekolah

Sumpah Pemuda dan Ruh Pendidikan: Dinas Pendidikan Cianjur Ajak Kebangkitan Jiwa Sekolah

Cianjur, 28 Oktober 2025
Kabarrakyatnasional.id
Dalam semangat peringatan Hari Sumpah Pemuda, Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur bersama Bidang PAUD dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-Dikmas) menyerukan gerakan “Pendidikan Harus Kembali Bernyawa” — sebuah ajakan moral dan ruhani agar sekolah tidak kehilangan jiwanya di tengah derasnya arus administrasi, digitalisasi, dan orientasi materi.

Secara filosofis, Sumpah Pemuda adalah pernyataan kesadaran: bahwa bangsa bukan sekadar wilayah atau bahasa, melainkan jiwa yang berikrar untuk hidup dalam satu kesadaran dan cita bersama.
Secara psikologis, sumpah itu adalah momentum penyatuan kehendak—kesadaran kolektif anak muda Indonesia yang menolak keterpecahan dan kebekuan zaman.
Kini, seratus tahun kemudian, semangat itu perlu dihidupkan kembali dalam dunia pendidikan: dari sumpah kebangsaan menuju sumpah kemanusiaan dan kesadaran.

Dinas Pendidikan menegaskan bahwa pendidikan bukan sekadar sistem, tetapi ekosistem kehidupan.
Ketika guru mengajar dengan hati, ketika murid belajar dengan makna, maka di situlah “Sumpah Pemuda” dalam bentuk baru sedang dihidupkan — sumpah untuk menjadi manusia yang utuh: berpikir, berjiwa, dan berbakti.

Lebih lanjut disampaikan, pendidikan tidak boleh terjebak dalam rutinitas administratif semata.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) memang penting, tetapi jangan sampai mengaburkan. nilai-nilai ruhani yang menjadi dasar pendidikan nasional
Kita jangan terlalu sibuk menunggu dana, tetapi lupa menyalakan semangat dan doa sebelom belajar. Pendidikan yang hidup adalah pendidikan yang menyentuh hati bukan hanya laporan, tegas pernyataan tersebut.

Bidang PAUD-Dikmas menambahkan bahwa jiwa Sumpah Pemuda harus menitis sejak dini, dalam bentuk pembinaan karakter, kecerdasan emosional, dan wawasan kebangsaan.
Tes intelegensi umum, wawasan kebangsaan, dan kepribadian tidak cukup dijadikan alat seleksi, tetapi harus menjadi napas pendidikan yang membentuk keseimbangan antara intelektualitas, moral, dan kebangsaan.

Seruan ini bukan sekadar seremoni, tetapi panggilan kesadaran bagi seluruh insan pendidikan:
bahwa Sumpah Pemuda yang sejati kini harus diucapkan ulang di dalam kelas, di dalam hati setiap guru dan pelajar — bukan dengan kata, tetapi dengan tindakan.maka marilah kita menjaga ruh pendidikan agar lebih maju ke depanya tetap bernyawa di hati, tutup pernyataan Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur.

Bedi Budiman
(Pemerhati Pendidikan dan Kebangkitan Sosial Budaya Cianjur)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *