Home / Nasional / Potret Pilu Jenab, Janda 53 Tahun yang Bertahan Hidup di Rumah Hampir Roboh

Potret Pilu Jenab, Janda 53 Tahun yang Bertahan Hidup di Rumah Hampir Roboh

Kabupaten Tangerang, Kabar Rakyat Nasional.id

Di sebuah sudut Desa Pasir Ampo, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, berdiri sebuah rumah reyot yang jauh dari kata layak huni. Lantainya masih berupa tanah, dinding biliknya penuh lubang, atapnya bocor di sana-sini, dan bangunannya sudah miring ditopang tiang seadanya. Di rumah inilah Jenab (53), seorang janda, menghabiskan hari-harinya bersama anak semata wayangnya.jumat 05/09/2025

Hidup Jenab penuh keterbatasan.ia harus menanggung beban hidup hanya dengan mengandalkan penghasilan anaknya yang bekerja serabutan. Namun, penghasilan itu pun tak menentu, kadang cukup untuk makan sehari-hari, kadang harus berhutang agar dapur tetap mengepul.

“Kalau untuk memperbaiki rumah, saya sudah tidak sanggup. Buat makan saja sering pas-pasan,” tutur Jenab dengan suara lirih, matanya menerawang seolah menahan air mata.

Putra Jenab pun mengaku kecewa. Pasalnya, pada Oktober 2024 lalu, pihak kecamatan dan desa sudah datang meninjau kondisi mereka. Harapan sempat tumbuh, namun hingga kini belum ada bantuan apapun. “Sudah difoto-foto, sudah dilihat langsung, tapi sampai sekarang tidak ada kabar lagi,” ucapnya dengan nada getir.

Pemandangan memilukan ini turut dirasakan oleh Ketua LSM PENJARA DPD Provinsi Banten, Andriyadi, saat meninjau lokasi bersama timnya. Ia menyebut kondisi rumah Jenab sebagai potret nyata masih adanya warga yang diabaikan.
“Miris sekali, lantai tanah, bilik bolong, atap bocor, rumah miring ditopang tiang seadanya. Ini jelas tidak layak ditempati, apalagi dihuni seorang janda bersama anaknya,” ungkapnya.

Pihak LSM berjanji akan segera bersurat kepada Kecamatan Kresek agar menindaklanjuti temuan ini. “Kami tidak ingin masalah seperti ini dibiarkan berlarut. Pemerintah harus hadir dan peduli, karena masih banyak warga yang butuh uluran tangan,” tegas Andriyadi.

Di balik rumah reyot itu, tersimpan harapan besar dari seorang ibu yang hanya ingin hidup layak bersama anaknya. Jenab berharap, suatu hari ada perhatian nyata dari pemerintah maupun pihak terkait agar ia bisa menempati rumah yang lebih aman dan manusiawi.

Kini, setiap kali hujan turun, ia hanya bisa berdoa agar tiang rapuh yang menopang rumahnya tidak ambruk. Sebab bagi Jenab, rumah sederhana yang hampir roboh itulah satu-satunya tempat berteduh dan sisa harapan hidupnya.

Saat di konfirmasi via WhatsApp pihak kecamatan kresek menyampaikan bahwa rumah tersebut sudah di cek oleh pihaknya dan sudah masuk dalam pendataan,

“Insyaallah secepatnya saya akan berkunjung dan cek lokasi rumah ibu jenab,untuk penanganan semoga bisa secepatnya”ujar pak camat (INF)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *